ADA SOEKARNO DI PELABUHAN RATU?
Oleh: Irman Musafir Sufi
Waktu saya berkunjung ke Pelabuhan Ratu saya melewati sebuah pesanggrahan yang orang-orang sekitar menyebutnya sebagai istana presiden Soekarno, kakak saya cerita bahwa penjaga istana tersebut selalu melihat soekarno, almarhum sedang bekerja atau sekedar jalan didalam istana tersebut, apa bener? Saya jadi tergelitik pada masanya dulu kenapa soekarno jauh-jauh datang ke pelabuhan ratu? Keingintahuan saya mencoba mengetahui keberadaan soekarno di pelabuhan ratu menunjukkan bahwa memang tempat tersebut adalah salah satu tempat favorit sukarno selain istana tampak siring di Bali, dari websitenya kepresidenan Presiden pertama Indonesia Soekarno langsung jatuh cinta ketika pertama kali singgah di lokasi tersebut. Pada tahun 1954, ketika Bung Karno bersama Ibu Hartini meninjau lokasi proyek Samudra Beach Hotel, mereka menyempatkan diri untuk singgah di dua bungalow milik Mayor Mantiri yang diberi nama Vaya con Dios (yang artinya bersama Tuhan) dan Hawaii.
Bung Karno sangat tertarik dan berniat membelinya. Namun sang pemilik menyatakan masih sangat mencintai lahan miliknya dan tidak berminat menjualnya. Setelah Bung Karno berusaha untuk mengajukan penawaran tukar guling dengan lahan di sebelah Vaya con Dios, Mantiri pun akhirnya menyetujui penawaran tersebut. Mantiri sadar bahwa Bung Karno sungguh tulus menginginkan tanah miliknya.
Akhirnya, Bung Karno menunjuk RM. Soedarsono dan F. Silaban untuk membangun pesanggrahan di lokasi tersebut. Pembangunannya sendiri baru dimulai pada tahun 1962 setelah hotel Samudera Beach beroperasi. Namun Presiden pertama Indonesia tersebut belum sempat menikmati pesanggrahan yang terletak di tepi Samudera India ini.
Dari sumber lain menyebutkan terlihat sisa-sisa kecintaan Soekarno pada sejumlah tempat di Pelabuhan Ratu yang dulunya sempat ia gunakan sebagai tempat persembunyian dari kejaran Belanda pada 1938.
Bersama dengan Ibu Suhartini, pada 1954, Soekarno pernah kembali lagi ke Pelabuhan Ratu untuk meninjau lokasi pembangunan Hotel Samudra Beach, yang sampai kini berdiri kokoh di tepi pantai yang landai, di teluk Pelabuhan Ratu. Di tahun 1962, ia sempat meletakkan batu pertama pendirian hotel pertama di Jawa Barat itu.
Soekarno punya banyak rencana untuk Pelabuhan Ratu. Ketika membangun Hotel Samudera Beach, ia berangan-angan menjadikan hotel itu sebagai pusat bisnis perjudian di Indonesia. Sebuah ruangan seluas 20×8 m di lantai delapan hotel ini telah dipersiapkan untuk menjadi ruang kasino, namanya Domino Room,
Ketika Seokarno pertama kali ke tempat itu, lokasi itu tidak berpenduduk, lokasi permukiman terdekat berada sekitar satu kilometer, dengan penduduk yang mayoritas hidup miskin. Perjudian itu rencananya ia bangun untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, khususnya, dan pemerintah daerah Jawa Barat umumnya.
Akses menuju Pelabuhan Ratu memang tidak mudah (bahkan sampai kini), tapi Soekarno telah mempersiapkan landasan helikopter untuk para tamu yang akan menghabiskan uangnya di tempat itu. Ia juga berencana membuat pelabuhan untuk kapal pesiar yang membawa tamu dari luar negeri ke tempat itu. Soekarno bercita-cita orang-orang dari negeri tetangga memilih tempat ini untuk berjudi, tidak perlu jauh-jauh ke Las Vegas sana.
Mistik dan Judi? Ah sesuatu yang harus kita hindariIslam sama sekali tidak mengakui adanya hantu. Islam hanya mengajarkan bahwa adanya makhluk ghaib seperti malaikat dan jin. Jadi tidak ada makhluk jadi-jadian atau makhluk yang berubah wujud. Manusia memang mempunyai ruh tetapi ruh yang ada dalam tubuh manusia itu, adalah identik dengan manusia itu setelah jasadnya tiada. Artinya ruh itu adalah manusia itu sendiri. Setelah seorang manusia meninggal dunia jasadnya mati dan ruhnya berada dialam barzah. Tidak ada manusia yang berubah jadi makhluk hantu yang menakut-nakuti manusia kembali kealam dunia. Makhluk ghaib yang ada di dunia yang menakut-nakuti manusia adalah Jin. Jin adalah makhluk ciptaan Allah yang diciptakan sendiri. Bukan perubahan dari makhluk lain.
Melokalisasi judi juga bukan perbuatan yang bijak sesuai sabda Rasulullah SAW, “Tidak boleh melakukan dharrar (menimbulkan bahaya) dan tidak boleh melakukan ghirar (tidak boleh membalas dengan sesuatu yang lebih berbahaya) (HR Ibnu Majah), Judi adalah perbuatan yang menimbulkan kerusakan, jika dilokalisasi akan berdampak panjang seperti pelacuran, minuman keras dll. Melokalisasi judi sama artinya dengan menghalalkan yang haram serta kerjasama dalam kemaksiatan. Allah SWT berfirman: “ dan janganlaj tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al Maidah:02).
Segala perbuatan manusia ada hikmahnya, yang jelas manusia belajar dari sejarah, Soekarno bilang “Jasmerah” jangan sekali sekali meninggalkan sejarah. Kehadiran Soekarno di Pelabuhan Ratu serta upayanya dalam mengembangkan wilayah pelabuhan ratu merupakan ikhtiar manusia yang perlu dicermati baik buruknya, karena yang terbaik dimata manusia belum tentu dimata Allah SWT. Karena itu selalu ada hikmah dibalik tertolak atau terlaksananya suatu ikhtiar. Wallahua’lam
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
0 komentar:
Posting Komentar